Merdeka.com, Tabanan - Menikmati Bali memang tak ada habisnya. Seperti di Jatiluwih Tabanan, menikmati desa yang ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia (WBD) sejak 29 Juni 2012 karena mempunyai keunikan dan ciri khas pada sistem pertaniannya.

Keindahan alam dengan sawah terasering nya dan menjadi salah satu tujuan wisata terbaik di Tabanan, aktifitas petani di Jatiluwih adalah salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Dalam penelusuran merdeka.com, Jumat (7/7). Selain itu, di kawasan Jatiluwih juga terdapat aktifitas wisata seperti mendaki dan bersepeda, untuk mendukung sarana pariwisata di Jatiluwih juga terdapat penginapan/pondok wisata, cafe, dan warung atau rumah makan ataupun restoran yang khusus menyajikan makanan khas dengan beras merah dari hasil pertanian di Jatiluwih.

Apalagi, konsep pertanian masih memakai filosofi yang sangat mendalam. Pancaran nuansa pada petani masih kental nuansa religi. konsep filosofi Tri Hita Karana (filosofi tentang keseimbangan antara manusia dengan sesamanya, manusia dengan alam, serta manusia dengan Sang Pencipta).

Kegiatan petani tersebut benar-benar menjadi salah satu daya tarik tersendiri dan sering kali dijadikan sebagai obyek fotografi oleh wisatawan, petani di sawah masih menggunakan cara-cara dan alat-alat tradisional untuk menggarap sawahnya seperti; Mencangkul, Nampadin (membersihkan pematang sawah), Ngelampit (membajak sawah), Melasah (meratakan tanah sawah), Nandur (menanam padi), dll. Kegiatan petani tersebut benar-benar menjadi salah satu daya tarik tersendiri dan
sering kali dijadikan sebagai obyek fotografi oleh wisatawan.