"Dana Rp 1 miliar per tahun untuk program di kawasan pedesaan dan diharapkan akan mendorong dan menstimulasi pengembangan ekonomi lokal".
Merdeka.com, Tabanan - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasioanl (Bappenas) mengumumkan enam penerima bantuan Responsive Innovation Fund (RIF)pertama. Program ini adalah sebuah proyek sebesar 6 miliar untuk setiap kawasan yang dirancang untuk menyediakan dukungan teknis terhadap Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) dengan alokasi RP 1 miliar.
Direktur Proyek National Support for Local Investment Climates Rino A Sa'danoer menjelaskan, bantuan KPPN dipilih dari 39 daerah yang menjadi target nasional untuk Pusat Pertumbuhan Peningkatan Keterkaitan Kota-Desa sesuai dengan RPJMN 2015-2019.
Menurut Rino pemerintah daerah adalah yang paling mampu untuk meningkatkan iklim usaha mereka, meningkatkan penanaman modal dan mendorong pembangunan ekonomi inovatif jika disediakan dengan perangkat yang tepat dan dukungan teknis.
Salah satu tujuan dari RP JMN 2015-2019 untuk meningkatkan hubungan kota-desa melalui Nasional Support For Local Investment (NSELRED), dan diimplentasikan oleh CowaterSogema, program RIF yang sebuah langkah yang penting untuk mencapai target-target RP JMN 2015-2019, kata dia bentuknya adalah bantuan teknis senilai Rp 1 miliar per tahun untuk program di kawasan pedesaan.
"Dana ini menyediakan 1 miliar per tahun untuk program-program di kawasan pedesaan dan diharapkan akan mendorong dan menstimulasi pengembangan ekonomi lokal dan penanaman investasi lokal berdasarkan penggunaan pendekatan-pendekatan inovatif untuk mendukung keseluruhan rantai nilai atas komoditas yang dipilih," kata Rino di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Selasa (20/3).
Bantuan ini, kata Rino merupakan bentuk kemitraan pemerintah Indonesia dengan pemerintah Canada melalui National Support for Local Investment Climates (NSLIC) atau National Support for Enhanching Local and Regional Economic Development (NSELRED) diimplementasikan oleh CowaterSogema.
Adapun enam kabupaten yang menerima bantuan tersebut antara lain, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Pinrang, Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Tabanan, dan Kabupaten Banyuwangi.
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti bersyukur bahwa Kabupaten Tabanan mendapatkan bantuan memlalui Pemerintahan Canada dan merespons dengan baik.
"Bersyukur dan terima kasih diberikan kesempatan, sekaligus di support dan dukungan, tidak hanya dukungan materi melainkan pembinaan terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) petani lokal adalah mendasar untuk mengembangkan kawasan pedesaan karena apapun bentuknya, kita ingin buat kalau tidak di siapkan SDM-nya dan pendanaanya tentu tidak akan bisa berjalan sepurna jadi kita sangat merespons baik dan hari ini ditandatangani MoU kerja sama artinya kedepan akan ada kerja-kerja lainnya yang akan diberikan kepada Kabupaten Tabanan," kata dia.
Menurut Eka bantuan teknis yang diterima akan diarahkan untuk meningkatkan SDM serta kualitas produk yang dihasilkan melalui pelatihan dari sisi hulu hingga hilir dan di Tabanan sendiri memiliki kelompok tani unggulan tiap wilayah.
"Harapa saya, petani di Kabupaten Tabanan menjadi petani entrepreuner yang mandiri bukan hanya petani buruh. Kita akan bangga melihat petani kita bisa settle dan bisa mandiri," kata dia.
Diketahui, program RIF akan beroperasi selama tiga tahun dan tahun ini adalah tahun pertama di mana proyek-proyek ini akan menerima dukungan. Program ini akan memilih proposal inovasi dari enam daerah yang berada setiap tahunnya. Proposal-proposal tahun ini dievaluasi di dalam rapat Co-Chairs NSLIC/NSELRED pada tanggal 10 November 2107 yang dipimpin oleh Direktur Daerah Tertinggal, Transmigrasi dan Pembangunan Perdesaan Bappenas Sumedi Andono Mulyo dan Senior Development Officer dari GAC (Global Affairs Canada) Jeffery Ong.
"Seperti tidak ada waktunya menjadi pilot projek enam Kabupaten ini untuk percontohan sebetulnya buat Kabupaten-Kabupaten lain. Dan mungkin bahwa dia melihat enam Kabupaten ini bisa sinergi dengan Bappenas untuk membuat suatu prodak pembangunan yang di dorong bersama masyarakat jadi memang mau membantu dari pusat dan kabupaten juga merespons dengan baik," kata Bupati Eka.
Kata Eka bahwa Kabupaten Tabanan memiliki satu kawasan desa yang potensi yaitu desa-desa itu kita gabungkan menjadi pilot projek yang lebih muncul dan lebih terlihat hasilnya.
"Kalau dari program pemerintah Tabanan sendiri dari awal saya menjadi kepala daerah memang kita ada program pertanian dari hulu sampai ke hilir," kata dia.
Selain itu, kata Eka petani di Tabanan hampir 70 persen kaum perempuan terutama menggerakan UKM pedesaan dan perumahan.
"Mayoritas hampir 70 persen perempuan semua, kelompok tani perempuan yang menggerakan terutama UKM yang pedesaan dan perumaahan," katanya.
Perjanjian kerja sama unutk enam Pilot RIF ditandatangani secara resmi dihadiri oleh Direktur dan konsuler kedutaan besar Canada, Sharon Armstrong, senior Development Office dari Global Affairs Canada (GAC) Jeffrey Ong dan executive vice president untuk CowaterSogema International (sebagai pelaksana proyek NSLIC/NSELRED) Wilson Pearce, dan turut hadir para perwakilan dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia, Kementerian Koordinator Perekonomian Indonesia, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia, Kementerian Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat Indonesia, Kementerian Agraria dan Tata Ruang dan juga para Bupati dari enam Kabupaten yang terpilih.