Selain bunga gemitir, terdapat 100 bunga sandat yang mampu menambah nilai ekonomis wilayah Pantai Nyanyi, Desa Beraban, Kabupaten Tabanan
Merdeka.com, Tabanan - Demi mendorong keindahan alam wilayah Tabanan serta pemanfaatan secara ekonomis. Politeknik Internasional Bali (PIB) serta Pemerintah Kabupaten Tabanan gelar acara merintis gerakan penanaman 10.000 bunga Gemitir dan 1.000 bunga Sandat di Jalan Pantai Nyanyi, Desa Beraban, Kabupaten Tabanan.
Bupati Tabanan Eka Wiryastuti mengatakan pihaknya mendukung kegiatan penanaman bunga Gumitir dan Sandat tersebut, karena selain untuk keindahan lingkungan juga ke depannya dapat dimanfaatkan sebagai alat ritual yang bisa diperjualbelikan.
"Saya berharap kepada semua warga masyarakat Tabanan untuk melakukan gerakan penanaman bunga Gemitir dan Sandat, dalam upaya menjaga keindahan lingkungan, disamping juga manfaatnya untuk kepentingan upacara ritual Hindu, juga bernilai ekonomis," ucapnya di Tabanan, Bali (5/6).
Ia mengatakan prakarsa yang dilakukan PIB untuk penanaman bunga tersebut pihaknya kepada warga Banjar (Dusun) Nyanyi.
"Dengan gerakan penanaman bunga Gemitir dan Sandat, saya harapkan kepada warga ikut serta melakukan penanaman di masing-masing keluarga, sehingga bisa meringankan beban untuk keperluan dalam upacara ritual keagamaan, karena manfaatnya sangat besar jika sudah memiliki bunga tersebut," ujarnya.
Aksi peduli lingkungan tersebut merupakan serangkaian acara "Open House Politeknik
Internasional Bali/ PIB" yang juga dihadiri siswa SMA/SMK se-Bali.
Kegiatan "Open House PIB" mengusung tema "Culture, Nature and Nurture" yang di
dalamnya terdapat perpaduan budaya, alam, dan edukasi. Aspek budaya (culture)
direalisasikan dengan pertunjukan kesenian Bali dan bazar kuliner lokal, praktik
makanan tradisional dan mengenal musisi Bali.
Sedangkan aspek alam (nature) tertuang dalam kegiatan penanaman gemitir dan
sandat. Aspek edukasi (nurture) kepada siswa berupa pengenalan PIB sebagai institusi pendidikan yang bertaraf internasional dengan melakukan tur kampus, sedangkan untuk masyarakat berupa penanaman kesadaran kepada masyarakat akan arti keindahan dan pelestarian lingkungan.
Begitu juga aspek alam/lingkungan (nurture) ke warga masyarakat dilakukan secara
berkala melihat potensi besar Desa Nyanyi untuk dijadikan desa wisata. Harapannya,
masyarakat dapat mengembangkan desanya sehingga akan berdampak pada ekonomi masyarakat sekitar Desa Nyanyi.
Direktur Utama PIB, Prof Dr. Sulistyawati mengatakan melalui tema tersebut, PIB bermaksud untuk terus ikut serta dalam mengenalkan, mempromosikan, dan melestarikan kebudayaan Bali kepada masyarakat, utamanya para remaja tanpa menghilangkan esensi dari budaya itu sendiri.