1. HOME
  2. INFO TABANAN

Bupati Eka promosikan dewa wisata lewat bedah buku di Universitas Brawijaya

"Permodalan di BUMDes itu, kita subsidi 200 juta per BUMDes dari APBD. Tapi Pemda itu memiliki saham 49 persen," kata Bupati Eka.

Bupati Eka bedah Buku Investasi Hati di Universitas Brawijaya. ©2018 Merdeka.com Reporter : Mohammad Taufik | Selasa, 01 Mei 2018 15:40

Merdeka.com, Tabanan - Pemerintah Kabupaten Tabanan terus berupaya memberdayakan ekonomi masyarakat. Di bawah kepemimpinan Bupati Ni Putu Eka Wiryastuti, Kabupaten Tabanan terus mengoptimalkan keberadaan desa. Salah satunya dengan digulirkan program Desa Wisata. Program inipun sudah dijalankan di beberapa desa di Kabupaten Tabanan. Dengan Desa Wisata, nantinya desa-desa yang ada di Tabanan berkembang, mandiri, dan mampu mensejahterakan masyarakat.

Hal itu terungkap dalam Diskusi Buku Investasi Hati Goes to Campus di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA-UB) Malang, Senin (30/04). Di acara tersebut, Bupati Eka mempromosikan keberadaan desa-desa wisata yang ada di Tabanan. Serta, upaya-upaya pemerintahannya dalam memberdayakan seluruh desa, salah satunya melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

"Permodalan di BUMDes itu, kita subsidi 200 juta per BUMDes dari APBD. Tapi Pemda itu memiliki saham 49 persen. Misalkan BUMDes itu punya untung 1 miliar, Pemda punya hak 490 juta per satu BUMDes, tapi uang ini dikembalikan lagi ke BKK desa tersebut. Jadi mereka kompetisi. Kalau mau dapat BKK besar, membangun desa, mari majukan BUMDes anda. Itu konsepnya," kata Bupati Eka.

Menurutnya, keberadaan desa wisata merupakan salah satu bentuk program Investasi Hati. Dimana Investasi hati adalah sebuah konsep pelayanan kepada masyarakat dengan ketulusan melalui kebijakan-kebijakan yang pro rakyat.

"Bagaimana kita tulus dalam melayani rakyat lewat kebijakan-kebijakan pemerintah sehingga akhirnya derajat masyarakat bisa diangkat. Intinya perjuangan dengan hati," katanya.

"Roh dari Investasi Hati adalah Pancasila, Tri Sakti dan Tri Hita Karana. Investasi hati itu, ada investasi hati politik, investasi hati ekonomi dan sosial serta investasi hati agama dan budaya," katanya.

Dijelaskan Investasi Hati Politik melalui kebijakan dan program dengan hati/pro Rakyat (wong cilik). Investasi ekonomi dan sosial dengan melahirkan keadaan masyarakat yang sejahtera dan mandiri serta sebagai pelaku dan penikmat dari kesuksesan pembangunan itu sendiri. Sedangkan investasi hati agama dan budaya dengan menciptakan kerukunan dan kedamaian dalam perbedaan karena kedamaian yang mewujudkan kemajuan

Di kesempatan itu Pemerintah Kabupaten Kabupaten Tabanan melalui Dinas Pariwisata juga membuka stand pameran. Selain menyajikan informasi mengenai daerah tujuan wisata (DTW) di Tabanan, disana juga dipamerkan produk-produk UMKM yang ada di Tabanan.

Sementara itu, jalannya diskusi dan bedah buku yang dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ( FIA-UB) Malang Yusri Abdillah dan dipandu moderator Moh Nuh, Ketua Badan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat FIA-UB Malang.

Dalam sambutannya Yusri Abbillah mengungkapkan tentang sosok Bupati Eka. Dikatakan Bupati Tabanan itu sebagai sosok yang terbuka dan mempunyai inovasi dalam pembangunan khususnya di pelayanan sektor publik dengan pelayanan sepenuh hati dan keikhlasan. "Orangnya terbuka, punya inovasi untuk pembangunan Tabanan. Inti Pelayanan di sektor publik dengan sepenuh hati," katanya.

Hadir juga dalam acara tersebut, sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Tabanan, para akademisi baik dosen maupun mahasiswa.

Untuk Buku Investasi Hati Karya Ni Putu Eka Wiyastuti dibedah oleh M.R Khairul Muluk, sedangkan buku Aneka pendekatan dan Teori dasar administrasi publik yang ditulis Dr. Lely Indah Windarti yang juga Kepala Unit Laboratorium Perpustakaan dan Arsip FIA-UB Malang dibedah oleh M. Chazienul Ulum.

Berbagai tanggapan maupun masukan dengan berbagai perspektif terkait buku yang muncul atas inisatif Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tersebut berdatangan dari peserta diskusi. Apresiasi positif juga tidak sedikit mengingat isi buku itu menguraikan perjalanan seorang Ni Putu Eka Wiryastuti hingga akhirnya menjabat bupati dan melayani masyarakat.

Salah satunya Wakil Dekan III FIA-UB, Mohammad Rozikin, mengatakan buku investasi hati memberikan satu nuansa baru. Misalkan sebuah keputusan yang diambil bersumber dari hati maka akan menimbulkan kesan berbeda dengan keputusan yang hanya berdasarkan akal sehat saja.

"Kalau orang bertindak, orang berbuat, itu kalau berangkat motivasinya dari hati, itu akan betul-betul tulus. Tidak akan merasa berat. Kalau itu berangkat dari hati, rintangan itu akan ringan. Sehingga hal-hal yang dianggap sulit, dengan hati yang lapang dengan hati yang ikhlas kesulitan itu akan terselesaikan," ujarnya.

(MT/MT)
  1. Kegiatan Bupati Eka
KOMENTAR ANDA
TERPOPULER
Pariwisata