"Itu saya mengambil langkah cepat, karena kalau dicicil pembebasan lahannya maka makin lama akan makin naik".
Merdeka.com, Tabanan - Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, dampingi Gubernur Bali, I Wayan Koster, pada acara Ground Breaking Shortcut 3, 4 Singaraja-Mengwitani, di Desa Candikuning, Baturiti, Kamis, (18/7) pagi. Dan diprediksikan jalan ini merupakan jalan yang indah karena melewati beberapa Danau, yakni Danau Beratan dan Danau Buyan.
Hadir juga pada kesempatan tersebut Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII Surabaya, I Ketut Darmawahana, Panglima Kodam IX Udayana, Benny S, Kapolres Tabanan, Made Sinar Subawa dan Dandim 1619 Tabanan, Toni Sri Hartanto.
Shortcut hari ini merupakan satu dari sepuluh titik yang direncanakan oleh Pemerintah Provinsi Bali yang baru dikerjakan dari sebulan yang lalu. Dengan harapan agar memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan dalam berkendara menuju Singaraja, begitupun sebaliknya.
Gubernur Koster menyatakan ini adalah hari yang baik yang merupakan kelanjutan dari program jalan singkat Singaraja-Denpasar shortcut .1 – 10. Dan direncanakan selesai sampai tahun 2021. Koster juga mengatakan titik 5 dan 6 telah dikerjakan pada APBD perubahan tahun 2018 yang lalu, dilanjutkan tahun 2019 dan harus selesai Desember tahun ini yang melintasi Kabupaten Buleleng.
"Untuk titik, 3, 4, 5, 6 selesai tahun 2019 ini, 7, 8, direncanakan tahun 2020, titik 1, 2, 9, 10, tahun 2021. Harus selesai tahun 2021," ungkap Gubernur Koster.
Oleh karena itu, agar bisa berjalan sesuai target waktu, Gubernur Koster mempercepat proses penyediaan lahannya. Pihaknya menyediakan anggaran untuk pembebasan lahan tahun ini sebesar Rp. 230 miliar dari APBD Provinsi, dan kekurangan sudah disiapkan juga di APBD perubahan, sehingga betul betul programnya bisa berjalan tepat waktu.
"Hari ini Saya mendapat laporan akan dipinalkan titik 1, 2, 7, 8, 9, dan 10, oleh Kementrian PU. Ini dimaksudkan agar semua pembebasan lahan bisa dilakukan sekaligus sehingga tahun 2020-2021 tidak lagi bicara pembebasan lahan, langsung sudah pembangunan fisiknya. Semoga berjalan dengan lancar semua," kata Koster.
Koster menyinggung kenapa dilakukan langkah cepat mengenai pembebasan lahan.
"Itu saya mengambil langkah cepat, karena kalau dicicil pembebasan lahannya maka makin lama akan makin naik. Lebih bagus pukul diawal sekalian dan penghematan yang lain supaya bisa dilakukan," imbuhnya.
Dijelaskannya juga bahwa dalam pembebasan lahan di titik 3 dan 4 ini dikatakannya warganya sangat senang sekali karena tanahnya dilewati jalan shortcut ini dan hampir tidak menemuai masalah yang berarti. Itu juga dikarenakan berkat kerjasama semua pihak, khususnya Bupati Tabanan yang telah banyak membantu, pungkas Koster.
Dengan adanya jalan shortcut ini, Gubernur Koster berharap tidak saja akan memperpendek waktu tempuh tapi juga menyasar kenyamanan berkendara atau kenyamanan para pengguna jalan. Karena elevasinya, sudutnya dijelaskannya menjadi lebih baik. Tikungan berkurang, dari 15 titik menjadi 5, sehingga dengan demikian para pengguna jalan lebih nyaman menikmati perjalanan baik menuju Singaraja ataupun dari Singaraja.
Selain itu juga, Gubernur Koster memprediksi dengan adanya Shortcut ini akan mendukung pusat-pusat perekonomian dari Singaraja, Badung, Tabanan, Denpasar.
"Dan Saya yakin wilayah yang dilewati shortcut ini akan tumbuh pusat-pusat perekonomian baru, dan menggerakan pelaku ekonomi di wilayah ini untuk membangun jasa wisata, hotel maupun restoran. Saya yakin ini akan memberi pusat pertumbuhan yang meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat kita," ungkap Koster.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Eka mengatakan sangat bangga dan bersyukur dengan adanya shortcut ini.
"Adanya shortcut ini, perekonomian rakyat kita akan tumbuh dan berkembang dengan sendirinya. Dan ini adalah akses yang sudah ditunggu-tunggu untuk pemerataaan ekonomi, pemerataan pembangunan untuk kesejahteraaan masyarakat kita,” ucapnya.
Bupati Eka tidak memungkiri juga bahwa dengan dibangunnya shortcut ini akan mendatangkan kenyamanan bagi para pengguna jalan serta kecelakaan bisa diminimalisasi. Karena sudah mengurangi begitu banyak tikungan dan banyak hal positif lagi yang bisa didapat dengan pembangunan jalan ini.
"Nanti ini pasti akan ditata, dan kembali lagi konsepnya harus sama dengan Provinsi. Jangan juga kita tidak menatanya dan menetapkan zona yang tepat. Agar nanti tidak menjadi liar sehingga menjadi seuatu yang tidak tampah indah,” ucap Bupati Eka.
"Kita mau setiap pengendara tetap melihat view seperti diluar negeri dan ini jarang-jarang bisa jalan lewati danau dan ini baru di Tabanan," katanya.