Merdeka.com, Tabanan - Kabupaten Tabanan tercatat sebagai wilayah dengan daerah serapan paling banyak buat Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor ritel. Angkanya mampu capai Rp 26,7 miliar.

Hal itu diungkapkan Direktur Operasional Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali IGN Agustana D. Mendala dalam paparannya, beberapa waktu lalu.

Dia pun menjelaskan selain Tabanan, Kabupaten Badung ikut tercatat sebagai daerah tertinggi menyerap kredit usaha rakyat (KUR) sektor mikro sebesar 20 persen
dari total realisasi Rp 2,2 miliar hingga Mei 2017.

"Di cabang Tabanan penyaluran KUR ritel menduduki posisi terbesar selama empat
bulan lebih ini kemungkinan konsumen di Tabanan tahun sebelumnya masih ada yang
belum mendapatkan kredit sehingga tahun ini baru bisa terealisasi dan tercatat
tumbuh tinggi," katanya di Bali, Rabu (7/6).

Untuk mencapai target penyaluran pihaknya akan terus gencar melakukan sosialisasi
ke UMKM yang ada di seluruh Bali agar dapat memanfaatkan KUR guna pengembangan usahanya.

Selain itu, perseroan juga berupaya menghubungi nasabahnya yang sudah tidak
memiliki kredit dalam memanfaatkan hal tersebut.

Pihaknya menambahkan tahun 2017 BPD Bali mendapatkan tambahan plafon KUR
mencapai Rp 383,45 miliar. Dari alokasi KUR 2017 yang diperoleh tersebut
Rp 369,15 miliar untuk ritel dan mikro Rp 14,3 miliar.

Sementara itu terkait kredit bermasalah, selama sekitar empat bulan berjalannya
penyaluran kredit tahun 2017 tingkat NPL (Non performing Loan/Kredit Bermasalah)
masih terjaga pada angka nol persen.

"Kami benar-benar selektif salurkan KUR, tidak hanya sekedar mencapai target.
Akan tetapi bagaimana KUR ini bisa dirasakan masyarakat atau pelaku UMKM yang
membutuhkan, sehingga dengan demikian NPL masih bisa tetap terjaga," ujarnya.