"Kami siap bekerja dan hari ini kami akan menggelar rapat khusus untuk menyiapkan tempat karantina yang terpusat".
Merdeka.com, Tabanan - Dalam upaya pencegahan penyebaran Corona Virus Desease 2019 (Covid-19), Pemerintah Kabupaten Tabanan telah melakukan berbagai upaya untuk masyarakat Tabanan. Mulai dari memberikan himbauan dasar tentang pelaksanaan tindak pencegahan, penyemprotan disinfektan di seluruh wilayah Tabanan hingga pembagian masker secara gratis dan lainnya.
Kali ini melalui Wakil Bupati Tabanan, Dr. I Komang Gede Sanjaya, SE, MM, Pemkab Tabanan bekerjasama dengan beberapa pihak menyerahkan APD (Alat Pelindung Diri) bagi para petugas medis di Tabanan, Rabu (15/4). Mengingat petugas medis merupakan salah-satu garda terdepan dalam upaya pencegahan penyebaran wabah pandemi covid-19 ini sehingga harus dilengkapi dengan APD guna meminimalisir penyebaran.
APD diserahkan langsung oleh Wabup Sanjaya kepada petugas medis di BRSU, Dinas Kesehatan, Puskesmas Kediri dan Puskesmas Kerambitan, Tabanan, di kantor masing-masing. Sementara untuk lainnya akan diserahkan melalui perwakilan, dan tetap menjalankan prosedur keamanan yang sudah ditetapkan dalam menangani wabah mematikan ini.
Wabup Sanjaya mengakui bahwa penyerahan APD ini dilakukan, mengingat APD sangat susah untuk didapat, diantaranya pakaian Hazmat lengkap, masker standar petugas medis dan selop tangan. APD tersebut bukan hanya dipakai di Kabupaten Tabanan melainkan dipakai untuk keperluan seluruh Dunia dalam menangani covid-19, sehingga keberadaan APD sangat minim untuk petugas medis di Tabanan.
Untuk itu, Pemkab Tabanan berupaya dengan maksimal untuk melengkapi petugas medis di Tabanan dengan APD dan kelengkapan lainnya guna memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat dalam krisis covid-19.
"Jujur kami sampaikan bahwa APD ini sangat minim di Tabanan. Kenapa minim? karena APD ini sangat diperlukan di seluruh dunia,"kata Sanjaya di sela-sela kegiatan.
Lebih lanjut Wabup Sanjaya mengungkapkan, saat ini juga Pemkab Tabanan menerapkan program wajib masker. Dan sesuai dengan instruksi Bupati, pihak Pemkab juga telah melakukan pembagian 15 ribu masker secara gratis untuk petugas medis dan masyarakat Tabanan.
Selain persoalan ketersediaan APD, Pemkab Tabanan juga sedang memperhatikan arus kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kembali ke daerah asalnya. Demikian halnya dengan di Tabanan. Dia menyebutkan, ada sekitar 20 ribu PMI asal Bali yang bekerja di luar negeri. Sejauh ini yang telah pulang ke Bali sekitar 9 ribuan.
Situasi perkembangan Covid-19 saat ini, menurutnya, masih didominasi oleh penularan secara imported case atau orang yang pernah memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri. Termasuk salah satu kategorinya adalah PMI.
"Kami siap bekerja dan hari ini kami akan menggelar rapat khusus untuk menyiapkan tempat karantina yang terpusat. Biar tidak menyebar di seluruh kecamatan. Karena kalau menyebar, apalagi sampai ke seluruh desa, akan susah dari sisi pengawasannya,"kata dia.
Sementara itu, data dari Dinas Kesehatan menyebutkan saat ini PMI yang bekerja di luar negeri yang kembali ke Tabanan, kurang lebih sebanyak 800 orang. Kemudian untuk APD yang diserahkan saat ini oleh Wabup Sanjaya yang juga merupakan kerjasama dengan pihak BNPB Pusat, dioptimalkan penyebarannya di BRSU Tabanan, Dinas Kesehatan, Puskesmas Kediri dan Puskesmas Kerambitan .
Kenapa disebar juga di Puskesmas, Kepala Dinas Kesehatan Tabanan dr. Suratmika menjelaskan bahwa pihak puskesmas merupakan garda terdepan menghadapi kasus copid ini.
"Karena petugas puskesmas itu kelapangan mencari kalau ada yang positif-positif dan yang melakukan kontak dengan yang telah positif,"kata dia.
Saat itu pihaknya juga menghimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya di Tabanan agar selalu menerapkan langkah-langkah sederhana yang telah dianjurkan oleh Pemerintah, yakni dengan disiplin menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Yakni selalu menggunakan masker baik didalam maupun di luar rumah serta melengkapi diri dengan hand sanitizer, selalu mencuci tangan dengan sabun setiap memulai kegiatan, terapkan anjuran jaga jarak dan jangan bepergian apabila tidak penting. Karena pencegahan ataupun pemutusan mata rantai wabah ini, memerlukan kerjasama semua pihak dengan penuh kesadaran dan semangat gotong-royong. Bukan saling menghujat ataupun menyalahkan salah satu pihak.