Menurunnya debit air irigasi menjadi salah satu faktor yang menyebabkan alih fungsi lahan sawah menjadi kebun atau bahkan pemukiman
Merdeka.com, Tabanan - Pemerintah Kabupaten Tabanan menyiapkan anggaran guna merehabilitasi fasilitas
pertanian warga. Hal itu dilakukan dengan biaya perbaikan jaringan irigasi pada
sawah subak hingga Rp 17 miliar.
Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
Kabupaten Tabanan, I Ketut Sadra menjelaskan menurunnya debit air irigasi menjadi
salah satu faktor yang menyebabkan alih fungsi lahan sawah menjadi kebun atau bahkan pemukiman.
"15 paket rehabilitasi jaringan irigasi dilakukan di delapan Kecamatan yang ada di
Tabanan. Yakni Penebel 3 paket, Baturiti 2 paket, Selemadeg Timur 2 paket, Kerambitan
3 paket, Tabanan 2 paket, Kediri 1 paket, Pupuan 1 paket dan Selemadeg Barat 1 paket,
" ujarnya di Bali, Jumat (21/7).
Dia melanjutkan sedangkan untuk peningkatan jaringan irigasi dilakukan di seluruh
Kecamatan di Tabanan kecuali Selemadeg karena kepengamatannya menjadi menjadi satu dengan Kecamatan Selemadeg Barat.
Sadra menambahkan, rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi di tahun 2017 ini
menggunakan dana yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) penugasan sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Dengan besaran untuk rehabilitasi total Rp 2.925.000.000 dan total anggaran untuk
peningkatan jaringan irigasi sebesar Rp 14.217.000.000," tuturnya.