"Perlu keterlibatan semua pihak untuk menangani masalah yang terjadi di Danau Beratan".
Merdeka.com, Tabanan - Sebagai salah satu aset penting yang dimiliki Kabupaten Tabanan, Danau Beratan memiliki peran penting sebagai cadangan air di Bali serta merupakan daya tarik wisata alam dan tentunya tidak akan mudah untuk merawat dan menjaga ekosistem.
Sebagai upaya untuk menindaklanjuti hal tersebut, salah satunya adalah potensi pencemaran air danau serta kerusakan daerah tangkapan air, maka Pemkab Tabanan bekerja sama dengan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Unda Anyar, membentuk sebuah Kelompok Kerja Penyelamatan Danau Beratan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Danau Beratan.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari Jumat (24/5) pagi di Ruang Rapat D’Sant Resto Tabanan yang dihadiri Sekkab Tabanan I Gede Susila, Kepala Dinas Lingkungan Hidup I Made Subagia, perwakilan BPDASHL Prof. Kartini, Ketua badan pengelola Danau Beratan I Wayan Mustika, Camat Baturiti I Ketut Ridia, OPD terkait, serta Perbekel se Kecamatan Baturiti.
Bupati Eka dalam sambutan tertulis dibacakan oleh I Gede Susila sangat mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih atas upaya yang dilaksanakan oleh BPDASHL Unda Anyar yang telah memprakarsai penyusunan rencana pengelolaan di Danau Beratan.
"Penyelamatan ekosistem danau memerlukan 'environmental mainstreaming', yaitu terintegrasinya upaya pengendalian dampak ke dalam kebijakan dan kegiatan berbagai sektor pembangunan dan kegiatan usaha. Pengintegrasian upaya ke dalam kebijakan dan program kegiatan ini, menjadi corrective action pada berbagi sector terkait," ungkapnya.
Menurutnya, penyelamatan ekosistem danau juga memerlukan upaya terpadu antar aspek, sehingga rumusan program penyelamatan danau harus strategis dan menjawab keterpaduan penanganan.
"Perlu keterlibatan semua pihak untuk menangani masalah yang terjadi di Danau Beratan, kita harus bekerja sama saling bahu membahu menjaga aset yang kita miliki ini,"ujarnya.
Dikatakannya juga peran serta seluruh instansi terkait sangat diperlukan dan melakukan sinergi dalam pemulihan ekosistem Danau.
"Melalui pertemuan ini saya harapkan dapat teridentifikasi sejauh mana perkembangan upaya dan hasil pemulihan ekosistem Danau Beratan serta rencana tindak lanjut kedepannya, sehingga pada akhirnya target yang ditetapkan tercapai dengan optimal menuju Tabanan yang SERASI (Sejahtera, Aman dan Berprestasi),"ucapnya.
Sementara Prof Kartini dalam kesempatan tersebut mengatakan, BPDASHL merupakan sebuah lembaga yang memiliki kewajiban untuk menjaga ekosistem serta kelestarian lingkungan utamanya lingkungan sungai dan danau. Menurutnya, aset Danau Beratan yang dimiliki Pemkab Tabanan memiliki peran yang sangat vital karena Danau Beratan merupakan destinasi wisata yang sudah menjadi ikonnya Bali.
"Kami memiliki kewajiban serta tugas penting untuk menjalankan misi kami dalam penyelamatan ekosistem lingkungan danau dan sungai. Mudah-mudahan kerjasama yang kita jalin akan membuahkan hasil maksimal ke depan,"katanya.