"Untuk hari ini, terkonfirmasi kasus positif COVID-19 di Bali bertambah sebanyak 33 orang, dua WNA dan 31 WNI".
Merdeka.com, Tabanan - Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Provinsi Bali mencatat dalam waktu 24 jam kasus positif COVID-19 di daerah setempat bertambah sebanyak 33 orang.
"Untuk hari ini, terkonfirmasi kasus positif COVID-19 di Bali bertambah sebanyak 33 orang, dua WNA dan 31 WNI," kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra dalam keterangan persnya, di Denpasar, Sabtu (6/6).
Dia mengemukakan dua WNA yang terinfeksi COVID-19 itu merupakan pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN). Sementara itu 31 WNI, rinciannya dua pekerja migran Indonesia/pelaku perjalanan luar negeri, 11 pelaku perjalanan dalam negeri, dan 18 kasus transmisi lokal.
Untuk kasus transmisi lokal, bertambah di lima kabupaten/kota di Bali, yakni di Kota Denpasar (satu), Badung (empat), Klungkung (tiga), Buleleng (lima), Tabanan (empat), dan Karangasem (satu).
Dengan adanya penambahan 33 kasus baru tersebut, secara kumulatif jumlah kasus positif COVID-19 di Provinsi Bali menjadi 557 orang (546 WNI dan 11 WNA).
Khusus untuk kasus transmisi lokal, secara kumulatif menjadi 263 orang atau 47,21 persen dari total kasus positif COVID-19 di Provinsi Bali.
Hari ini jumlah pasien yang sembuh dilaporkan bertambah dua orang, sehingga secara kumulatif jumlah pasien yang telah sembuh menjadi 371 orang (66,60 persen).
"Sementara itu, jumlah pasien positif COVID-19 yang sedang dalam perawatan atau kasus aktif sampai saat ini ada 181 orang (178 WNI dan tiga WNA)," kata Dewa Indra, yang juga Sekda Provinsi Bali itu.
Untuk yang meninggal dunia, secara kumulatif ada lima orang (tiga WNI dan dua WNA).
Dewa Indra meminta, untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, semua elemen masyarakat membantu dan bekerja sama dengan petugas survailans dinas kesehatan dalam melaksanakan tracing contact untuk menemukan siapa pun yang pernah kontak dekat dengan orang yang positif COVID-19.
"Selain itu, saya minta seluruh warga masyarakat, para tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh politik, dan semua elemen masyarakat untuk bersatu padu menguatkan disiplin semua dalam penerapan protokol pencegahan COVID-19," katanya.
Dewa Indra kembali mengajak masyarakat untuk mengindahkan atau melakukan upaya-upaya pencegahan COVID-19, seperti pemakaian masker, mencuci tangan, menjaga jarak fisik, khususnya di tengah situasi kasus transmisi lokal yang cukup tinggi dan melaksanakan karantina bagi masyarakat yang memiliki riwayat perjalanan.