HKSN merupakan momentum yang baik untuk meningkatkan rasa kesetiakawanan sosial terhadap sesama.
Merdeka.com, Tabanan - Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional(HKSN) sejak tahun 2015 dikemas dengan pola baru yaitu Bulan Bhakti Kesetiakawanan Sosial (BBKS). Itu sebagai upaya untuk mempertahankan dan menyemai kembali modal sosial berupa nilai-nilai kesetiakawanan sosial yang ada di tengah masyarakat.
Di tahun 2018, BBKS tingkat Provinsi Bali tahun 2018 dilaksanakan di Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, Selasa(27/11).
Hadir dalam acara tersebut Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Bali, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kabupaten Tabanan I Wayan Yatnanadi, Kepala OPD Provinsi Bali dan Kepala OPD Kabupaten Tabanan dan pihak swasta.
Bupati Tabanan dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kabupaten Tabanan I Wayan Yatnanadi mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Bali karena pelaksanaan Bulan Bhakti Kesetiakawanan sosial dilaksanakan di Kabupaten Tabanan.
"Selamat datang di desa Pujungan, Pupuan, Tabanan,"ucapnya.
Yatnanadi mengatakan, Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional merupakan momentum yang baik untuk meningkatkan rasa kesetiakawanan sosial terhadap sesama dengan bertujuan memperkokoh kesatuan dan persatuan bangsa.
"Semangat kebersamaan yang berkembang di masyarakat merupakan bentuk penyelesaian terhadap persoalan yang ada serta kepedulian terhadap sesama,"ujarnya.
Dikatakan Pemerintah Kabupaten Tabanan telah memberikan bantuan secara rutin dan setiap saat baik fisik maupun non fisik sesuai dengan kemampuan daerah terutama kepada penyandang masalah kesejahteraan sosial(PMKS).
"Melalui kesempatan ini kami harapkan PMKS lainnya juga menjadi perhatian," kata dia.
Sedangkan Gubernur Bali dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Bali Ida Bagus Kade Subhiksu engatakan semangat kesetiakawanan sosial pada hakekatnya telah ada sejak zaman nenek moyang jauh sebelum kita berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka. Jiwa dan semangat tersebut merupakan potensi spiritual dan sekaligus sebagai perekat persatuan dan kesatuan.