Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Tabanan, I Ketut Sadra menjelaskan pihaknya terus melakukan perbaikan pada sejumlah fasilitas warga terutama sawah.
Dia menjelaskan di tahun 2017 ini, di Kabupaten Tabanan ada 15 paket rehabilitasi jaringan irigasi dan 25 paket peningkatan jaringan irigasi yang dilakukan dengan total 40 paket.
"Sampai saat ini untuk rehabilitasi irigasi sudah berjalan mencapai 75 persen. Sedangkan peningkatan jaringan irigasi baru mulai kontrak 7 Juni 2017 lalu," ujarnya kepada wartawan di Bali, Jumat (21/7).
Sadra menambahkan kemudian ada dua derah irigasi yang pengelolaannya merupakan kewenangan Provinsi yakni daerah irigasi yang ada di perbatasan Jembrana yakni daerah irigasi Yeh Leh dan daerah irigasi Tukad Balian dengan luas total 1.134 hektar.
Rehabilitasi sendiri dilakukan terhadap bangunan yang sudah ada namun mengalami kerusakan seperti retak dan lainnya. Sedangkan peningkatan jaringan irigasi dilakukanuntuk mengubah saluran irigasi tanah menjadi salurang pasangan beton dan batu kali.
Di Tabanan sendiri terdapat sebanyak 220 daerah irigasi yang tersebar di 10 Kecamatan sesuai dengan Permen PU Nomor 14 Tahun 2015 tanggal 21 April 2015.
Dari jumlah tersebut, 24 daerah irigasi pengelolaannya merupakan kewenangan Pusat yakni 10 daerah irigasi yang ada di sepanjang Tukad Yeh Ho, 9 daerah irigasi yang ada di sepanjang Tukad Yeh Sungi, dan 5 daerah irigasi yang ada di sepanjang Tukad Yeh Penet dengan luas total mencapai 9.468 hektar.
"Sedangkan sisanya sebanyak 194 daerah irigasi lainnya pengelolaannya merupakan kewenangan Kabupaten Tabanan dengan total 16.749 hektar," tuturnya.
Kedepannya, pihaknya akan mengusulkan sejumlah daerah irigasi yang ada di kawasan Warisan Budaya Dunia (WBD) agar dikelola Pusat mengingat saat ini di kawasan WBD baru ada satu daerah irigasi yang dikelola Pusat yakni daerah irigasi Jatiluwih karena berada di sepanjang Tukad Yeh Ho.